Sistem perencanaan Perusahaan dilaksanakan
oleh jajaran TELKOM sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi nomor
74 tahun 2006. Sistem perencanaan Perusahaan ini disusun untuk
memberikan pedoman pada unit-unit kerja di TELKOM dalam menyusun
perencanaan Perusahaan, dengan tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat
dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat , teratur, terintegrasi
, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya; memudahkan dalam
melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat pelaksanaannya. Model
perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan: pertama,
penyelarasan harapan pemangku kepentingan, kedua, perumusan strategi
Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan bisnis.
1. Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan
Tahapan pertama dalam
penyusunan rencana strategis Perusahaan ini dilakukan dengan
mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan menganalisa harapan
setiap pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan utama TELKOM terdiri
dari pemegang saham, pelanggan, karyawan, masyarakat, pemerintah dan
rekan bisnis. Analisis atas harapan pemangku kepentingan utama tersebut
memberikan informasi yang digunakan dalam proses perencanaan strategis
yang akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan. Harapan tersebut
berkaitan dengan: Pemegang saham: pendapatan, profitabilitas,
pertumbuhan, portofolio bisnis; Pelanggan: produk, time to market,
pengiriman, kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan; Karyawan:
keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas; kepedulian terhadap
lingkungan; rekan bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak.
Harapan-harapan tersebut memerlukan penyelarasan agar seimbang dan tidak
menimbulkan benturan kepentingan satu dengan yang lainnya.
2. Perumusan Strategi Perusahaan
Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan
penetapan visi dan misi Perusahaan yang mengacu pada harapan-harapan
pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal Perusahaan dan
factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan,
langkah berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana
dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario (CSS). CSS ini merupakan
hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama dalam
menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun berdasarkan masukan/usulan
dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris. CSS
diharapkan memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara lain
kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dipahami, menantang,
hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa
rujukan antara lain:
- Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis serta tantangan persaingan;
- Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window);
- Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.
Rumusan strategi jangka panjang TELKOM yang
dikenal sebagai CSS, menetapkan kebijakan, program dan proyeksi keuangan
dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Setiap tahun, TELKOM mengkaji
kembali CSS berdasarkan faktor-faktor perubahan internal dan eksternal
dan menuangkannya dalam Corporate Annual Message (CAM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar