Senin, 16 Desember 2013

TELKOM Raih Net Promoter Customer Loyalty Award 2011


TELKOM kembali meraih penghargaan dalam ajang malam penganugerahan Net Promoter Customer Loyalty Award 2011. Flexi dan Speedy mendapatkan penghargaan untuk kategori telekomunikasi CDMA danbroadband internet.
Hadir menerima penghargaan, Manager Marketing & Promotion Divisi Telkom Flexi (DTF) Prayudi Utomo dan Amrih Wahyudi selaku perwakilan dari Corporate Communication. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Executive Editor Majalah SWA Kusnan Djawahir dan Head of Hachiko Consultant Marlin Silviana, Kamis (27/10)  di Ceria Room, Shangri la Hotel, Jakarta.
Kemal E. Gani selaku Chief Editor Majalah SWA dalam kesempatan itu mengatakan penghargaan ini diadakan dengan tujuan supaya tercipta lebih banyak promoters yang loyal terhadap perusahaan, dimana pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan finansial perusahaan tersebut. Dijelaskan pula, penilaian dilakukan dengan metode survey yang dilakukan terhadap 2760 responden dari Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya yang meliputi 26 kategori perusahaan.

Minggu, 15 Desember 2013

CEO Telkom Bicara dalam Konvensi Internasional Asosiasi Cable & Broadcasting Asia


Hongkong, 3 November 2011 – CEO Telkom Rinaldi Firmansyah menjadi pembicara Seminar dan Konvensi Asosiasi Cable and Broadcasting Asia (CASBAA) yang diselenggarakan di Hongkong tanggal 2 November 2011. Rinaldi berbicara dalam sesi Reconfiguring The Future yang dipandu oleh Kate Bulkley, seorang presenter senior dan jurnalis CNBC, NBC dan CNN. Seminar dan konvensi ini diikuti oleh CEO dan top leader dari perusahaan-perusahaan satelit, media dan broadcastingterkemuka di Asia seperti Bloomberg Media Group, BBC Worldwide, HBO Asia, SAS, IBM Research, Orbit Showtime dan GlobeCast. Rinaldi diminta memberikan pandangannya mengenai bisnis Telkom Group ke depan.

Rinaldi menyampaikan bahwa perkembangan teknologi akan merubah cara kita menikmati layanan televisi dari yang tadinyaone-way broadcasting menjadi on-demand, konsumen bisa secara fleksibel memilih konten yang diinginkan. Televisi juga segera hadir secara multi screen, yang memungkinkan konsumen menikmati siaran TV melalui layar TV seperti saat ini, melalui internet, smartphone dan tablet-screen dengan konten yang beraneka ragam.
Rinaldi juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dan unik karena karena penetrasi TV berbayar masih sangat rendah. Telkom juga sedang merubah jaringan kabel tembaganya dengan fiber optik untuk dapat mendukung layanan triple-play karena menurutnya television is the next voice. “Saat ini diperlukan bisnis model yang tepat untuk mengantisipasi perubahan customer preference ini, dan pemahaman akan kebutuhan pelanggan di antaranya melalui data-mining yang merupakan kunci untuk kesuksesan dalam bisnis ini,”

Sabtu, 14 Desember 2013

Telkom Raih MDGs Award


Telkom berhasil meraih predikat runner up dalam Penghargaan Pencapaian MDGs bidang Kesehatan Ibu dan Anak. Telkom meraih penghargaan tersebut setelah mengikutsertakan Aplikasi Pembelajaran bahasa untuk Tunarungu i-CHAT (I Can Hear and Talk). Program kepedulian terhadap komunitas anak berkebutuhan khusus tersebut mendapat pengakuan dari pemerintah dan masuk kedalam penilaian untuk anugerah Millenium Development Goals (MDGs) yang diprakarsai Kantor Utusan Khusus Presiden RI (KUPRI) untuk MDGs di Balai Kartini Gatot Subroto Jakarta Rabu (2/2).
Perhelatan penganugerahan penghargaan tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI Boediono, para pelaku bisnis dari sektor usaha milik negara dan swasta, pemerintahan daerah, organisasi sosial kemasyarakatan dan LSM. Sedangkan mewakili manajemen Telkom hadir Head Corporate Communication Affair (HCCA) Eddy Kurnia, SGM RDC Mustapa Wangsaatmadja dan SM Bina Lingkungan Community Development Center (CDC) Telkom Asep Hermawan.
UKPRI Prof. Dr, Nila Djuwita F. Moeloek  dalam laporannya menjelaskan mengenai dari tiga sasaran MDGs. Tiga sasaran tersebut yaitu penurunan angka kematian ibu melahirkan, penanggulangan HIV/AIDs dan akses pada air minun dan sanitasi yang layak.
MDGs Awards merupakan ide dari SGM CDC Telkom yang diundang secara khusus oleh UKPRI Prof. Dr, Nila Moeloek dikantornya akhir 2011 lalu yang disarankan untuk memberikan award kepada para Pembina lapangan yang peduli dan sangat support dalam meningkatkan derajat kesehatan serta kesejahteraan masyarakat, yang pada akhirnya diimplementasikan lewat ajang MDGs Awards 2011.

Jumat, 13 Desember 2013

Telkom Professional Development Center (Telkom PDC)

Didirikan sebagai wujud dedikasi PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk. Melalui Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yang secara berkelanjutan turut berkontribusi dalam mencerdaskan dan meningkatkan daya saing bangsa. Telkom PDC menawarkan berbagai jenis jenjang program-program training dan sertifikasi professional berstandar internasional, yaitu training dibidang IT, telecommunication, internet, creative (Multimedia, Edutainment/ entertainment), manajemen, bisnis, logistic, keuangan, hingga sertifikasi internasional. Dimana program-program tersebut dirancang dan disempurnakan secara berkelanjutan, agar sesuai kebutuhan dan tuntunan dunia kerja yang menuntut keahlian nyata dan pengakuan internasional.

Globalisasi dan Liberalisasi dari dunia kerja meminta para pekerja Indonesia memiliki kemampuan yang baik dalam interpersonal, komunikasi dan profesi serta etika. Untuk itu, usaha - usaha untuk meningkatkan daya saing nasional tidak seharusnya hanya bergantung kepada jalur formal dan akademik, tetapi harus ditemani dengan program kejuruan yang efektif yang dalam kenyataannya telah berhasil menyediakan pelatihan untuk mendapatkan kebutuhan dunia profesional saat ini dan masa depan. Bidang seperti Manajemen dan Tekhnologi Komunikasi & Informasi telah secara dramatis berkembang dan akan mengalami perkembangan baru dan dinamis secara konstan. Adalah fakta tersebut yang membuktikan kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan/sertifikasi internasional secara berkelanjutan. Telkom PDC berupaya untuk menghadapai tantangan tersebut dengan menawarkan beberapa program pelatihan, yaitu pelatihan dan sertifikasi ICT, manajemen dan bahasa.

Kamis, 12 Desember 2013

Rencana Kerja

TELKOM Solution House
TELKOM Solution House merupakan sarana yang dipersembahkan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengenal ragam solusi infokom, layanan dan produk, serta teknologi terkini yang dimiliki TELKOM Group.
TELKOM Solution House dilengkapi dengan fasilitas:

* Live Demo for free seperti Speedy, Hotspot, PDN, IP-Phone
* Live Demo for Commercial usage seperti Video Conference
* Konsultasi Enterprise Business Solution untuk kastemisasi solusi infokom korporasi
* Simulasi Demo seperti e-Payment & VPN over Fixed Network, GSM dan Flexi

Rabu, 11 Desember 2013

Pengembangan Perencanaan Bisnis

CSS dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan lima tahun mendatang yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan yang selanjutnya  digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).  Dokumen yang dihasilkan dalam proses perencanaan Perusahaan yang dimiliki TELKOM, meliputi:
  1. CSS, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi, sasaran, strategi korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program utama yang disusun dalam waktu lima tahun kedepan;
  1. Group Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan rencana jangka panjang Perusahaan di tingkat Direktorat yang merupakan penjabaran dari CSS;
  2. Corporate Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai program prioritas satu tahun anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;
  3. Rencana Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang disusun sebagai penjabaran Corporate Annual Message (CAM) yang akan dipakai dalam penyusunan RKAP dan disusun dalam kurun waktu satu tahun anggaran;
  4. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-program kerja dan anggaran Perusahaan yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun mendatang; dan
  5. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program kerja dan anggaran yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun anggaran oleh Direktorat operasi, unit fungsional korporasi, unit corporate support , unit bisnis, anak Perusahaan dan yayasan.

Selasa, 10 Desember 2013

Mekanisme penyusunan CSS


  1. Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;
  2. Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko (KPPR);
  3. Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic Investment and Corporate Planning (SICP);
  4. Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
  5. Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
  6. Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.

Senin, 09 Desember 2013

Pengelolaan Tata Kelola Perencanaan Perusahaan

Sistem perencanaan Perusahaan dilaksanakan oleh jajaran TELKOM sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi nomor 74 tahun 2006. Sistem perencanaan Perusahaan ini disusun untuk memberikan pedoman pada unit-unit kerja di TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan, dengan tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat , teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya; memudahkan dalam melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat pelaksanaannya. Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan: pertama, penyelarasan harapan pemangku kepentingan, kedua, perumusan strategi Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan bisnis.
1.      Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan
Tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis Perusahaan ini dilakukan dengan mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan menganalisa harapan setiap pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan utama TELKOM terdiri dari pemegang saham, pelanggan, karyawan, masyarakat, pemerintah dan rekan bisnis. Analisis atas harapan pemangku kepentingan utama tersebut memberikan informasi yang digunakan dalam proses perencanaan strategis yang akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan. Harapan tersebut berkaitan dengan: Pemegang saham: pendapatan, profitabilitas,  pertumbuhan, portofolio bisnis; Pelanggan: produk, time to market, pengiriman, kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan; Karyawan: keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas; kepedulian terhadap lingkungan; rekan bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak. Harapan-harapan tersebut memerlukan penyelarasan agar seimbang dan tidak menimbulkan benturan kepentingan satu dengan yang lainnya.

Minggu, 08 Desember 2013

Inisiatif Strategis PT.Telkom

  1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
  2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
  3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.
  4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
  5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
  6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
  7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
  8. Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management).
  9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
  10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.

Sabtu, 07 Desember 2013

PT Telkom Indonesia dalam Proses Perencanaan Strategi

Profil PT Telkom Indonesia
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (“TELKOM”, ”Perseroan”, “Perusahaan”, atau “Kami”) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa Perusahaan sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa listing).

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, kami bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME. Konsistensi kami dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave.

Komitmen kami untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang kami tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan kami, yakni mencapai 120,5 juta pelanggan per 31 Desember 2010, atau meningkat sebesar 14,6%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,3 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 18,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, dan 94,0 juta pelanggan telepon seluler.

Jumat, 06 Desember 2013

Telkom Investasi US$10 Juta Kembangkan Cloud

Operator PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menginvestasikan dana sekitar US$10 juta untuk melanjutkan pengembangan layanan "cloud cong" (komputasi awan) di tanah air.

"Besaran investasi untuk layanan cloud computing akan disesuaikan dengan tren bisnis. Jika diperlukan kita akan meningkatkannya," kata Direktur IT Solution and Strategic Telkom, Indra Utoyo, usai seminar bertajuk "Cloud Goes Mobile, Are U Ready?"

"Cloud Computing" atau lazim disebut komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan) dimana informasi secara permanen tersimpan di server internet, dan sementara di komputer pengguna (client) termasuk pada desktop, komputer tablet, notebook, gadget dan lainnya.

Kamis, 05 Desember 2013

PT Telkom Raih Penghargaan ICT 2013

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk meraih dua penghargaan bergengsi pada ajang "Asia Pacific Information and Communication Technology (ICT) Award 2013" di Singapura, Kamis (18/7).

Operation Vice President Public Relation Telkom Arif Prabowo dalam surat elektronik yang diterima Antara di Surabaya, Jumat, menyebutkan penghargaan tersebut diberikan oleh Frost & Sullivan, yakni lembaga internasional asal Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang konsultasi dan analisis bisnis berbasis riset.

BUMN bidang telekomunikasi itu meraih salah satu dari empat kategori paling bergengsi "Best of the Best", yaitu The Best Service Provider of The Year, sementara PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)--anak perusahaan Telkom--menyabet penghargaan The Best Company in Wireless Service.

"Penghargaan ini merupakan bukti pencapaian kinerja dan terobosan Telkom Group yang luar biasa dalam industri dan layanan ICT," kata Direktur Innovation and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo.

Rabu, 04 Desember 2013

Telkom Hadirkan Asessment Center Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) meresmikan Asessment Center Indonesia (ACI) sebagai bentuk peran serta dalam pengelolaan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.

"Telkom berupaya mengembangkan dan menyebarluaskan ICT atas dasar pengamanan panjang dan pengelolaan SDM dalam jumlah besar, mendorong kami untuk dapat berbagi lebih dalam pengelolaan SDM," kata Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya pada peresmian Asessment Center Indonesia (ACI) di Hegarmanah Kota Bandung, Senin.

Selasa, 03 Desember 2013

Pengelolaan Pengetahuan

Pengelolaan Pengetahuan (Knowl edge Management) yang kami terapkan sejak tahun 2004, yang kemudian didukung dengan kebijakan Perusahaan Nomor KD.27/PS100/COPF0033000/2007 tanggal 22 Mei 2007 tentang Knowledge Management (KM) TELKOM, bertujuan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan. Hal ini mengingat kompetisi yang terjadi pada industry informasi dan telekomunikasi lebih mengarah kepada pengelolaan sumber daya manusia secara optimal melalui penggalian potensi kreativitas dan inovasi perorangan, kelompok, unit dan organisasi.

Saat ini, seluruh karyawan memperoleh kesempatan yang luas untuk menyampaikan ide, pengalaman, pengetahuan dan pembelajaran dalam bentuk tulisan yang dikelola Perusahaan dalam system pengelolaan pengetahuan yang kami sebut KAMPIUN. Setiap karyawan dapat berbagi pengetahuan dengan koleganya dengan cara mengunggah atau mengunduh melalui sistem, dimana dengan cara tersebut diharapkan dapat menjadi solusi atas beranekaragam permasalahan pekerjaan. KAMPIUN juga merupakan bank data (repository) pengetahuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan karyawan yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan produktivitas dan kualitas pekerjaan.  Dapat kami katakan bahwa kami adalah pelopor atas aplikasi pengelolaan pengetahuan di Indonesia dan kami berusaha untuk terus meningkatkan penggunaan aplikasi tersebut.

Senin, 02 Desember 2013

Pengembangan kompetensi SDM

Sesuai kerangka kerja GCG yang kami rumuskan, kompetensi dan kemampuan SDM merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhatikan Perusahaan untuk dapat mewujudkan praktek GCG. Sebaik apapun kebijakan dan proses yang telah dirancang tidak akan membuahkan hasil maksimal jika manusia yang menjalankan aktivitas tersebut tidak cukup profesional.


TELKOM mengelola SDM berbasis kompetensi (human capital based). Dalam implementasinya selaras dengan transformasi TIME yang berlangsung pada tahun 2010, kebijakan dan master plan SDM senantiasa disesuaikan agar pengelolaan SDM selaras dengan pengelolaan bisnis. Beberapa aktivitas yang dilakukan antara lain:
  • Mengevaluasi dan merevisi direktori kompetensi sesuai portofolio bisnis TIME;
  • Menyesuaikan tingkat kemampuan dari setiap kompetensi selaras dengan transformasi organisasi;
  • Melaksanakan kompetensi penilaian;
  • Mengembangkan kebijakan dan proses SDM sesuai portofolio bisnis TIME terkait dengan perencanaan SDM; dan, perekrutan dan seleksi, pengukuran kinerja SDM, remunerasi, pengembangan kompetensi, pengembangan karir dan program pensiun.

Minggu, 01 Desember 2013

pengembangan SDM

Sejak pencanangan “Transforming to be Knowledge Enterprise Model” oleh Direktur Utama pada tahun 2008, secara terintegrasi penerapan pengetahuan telah mendukung eksekusi proses bisnis di setiap lini organisasi. Hasilnya TELKOM memperoleh penghargaan sebagai pemenang dalam Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) tingkat nasional dan menjadi finalis di tingkat regional Asia.
Mengacu pada kerangka kerja pengetahuan dalam perusahaan yang digagas TELEOS dalam Most Admired Knowledge Enterprise, TELKOM kemudian memperkokoh manajemen pengetahuan dengan lebih bertumpu pada kekuatan kepemimpinan dan budaya Perusahaan. Penguatan kepemimpinan dan budaya dimaksud meliputi beberapa area yaitu budaya inovasi, modal intelektual, berbagi pengetahuan, pembelajaran organisasi dan pengetahuan pelanggan.

Dalam kerangka kerja MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise), peran pemimpin senior dalam mendukung pencapaian kinerja Perusahaan sangat penting, yaitu dengan menciptakan iklim dan budaya berbagi pengetahuan yang kolaboratif dan kondusif dalam upaya pencapaian pertumbuhan bisnis yang kesinambungan.

Sabtu, 30 November 2013

rekrutrmen PT.Telkom

Dimulai dari Jobfair bulan Oktober 2012 yang diadakan di kampus, Saya mencoba peruntungan untuk mengikuti seleksi calon karyawan PT Telkom Indonesia. Pada saat memasukkan lamaran di jobfair tersebut, terdapat beberapa alternatif pilihan untuk saya, apakah akan mendaftar di PT Telkom, Telkomsel, Telkom Sigma, atau Infomedia. Kebetulan beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah mencoba mengikuti seleksi di Telkomsel, tapi tidak saya lanjutkan berhubung saya sedang bekerja di Operator Telekomunikasi biru, hehe. Maka dari itu, saya langsung memutuskan untuk mencoba PT Telkom nya saja. Adapun persyaratan untuk rekrutmen ini sebagai berikut :

  • Sarjana S1 jurusan Teknik Informatika/Elektro/Industri, Bisnis&Manajemen
  • IPK minimal 3,00
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah operasi PT Telkom Indonesia

Jumat, 29 November 2013

Remunerasi yang Kompetitif

Telkom memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai peraturan yang berlaku dan harga pasar, yang terdiri dari gaji pokok dan gaji terkait dengan tunjangan, bonus dan berbagai fasilitas, termasuk program pensiun dan program pelayanan kesehatan pasca kerja, tunjangan kesehatan karyawan dan beberapa anggota keluarga inti, bantuan perumahan dan fasilitas lainnya, juga yang terkait dengan kinerja unit. Paket remunerasi ini senantiasa dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.
Untuk pemberian bonus, Perusahaan umumnya telah membuat anggaran namun baru akan mendistribusikannya pada tahun berikutnya setelah bonus tersebut diakui (accrued). Dalam kurun lima tahun terakhir, Perusahaan telah membayarkan bonus tahunan berkisar antara Rp236 miliar sampai Rp518,0 miliar. Terkait pemberian bonus 2011, Perusahaan akan berpegang pada penyelesaian audit atas Laporan Keuangan 2011 serta persetujuan dari RUPS 2011.
Anak Perusahaan Telkom juga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawannya

Kamis, 28 November 2013

Aktivitas Ekstrakurikuler

Telkom memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk berperan aktif dalam berbagai aktivitas ekstrakurikuler, terutama yang dapat mendukung produktivitas karyawan. Aktivitas ekstrakurikuler karyawan yang difasilitasi Telkom selama ini meliputi bidang keagamaan, budaya dan olahraga. Kegiatan ini juga terbuka bagi keluarga karyawan, seperti dalam kompetisi pembacaan Al-Quran, paduan suara gereja dan Ustawa Dharma Gita (Hindu) dan kegiatan olah raga.

Rabu, 27 November 2013

Recruitmen

1. how to create an advertisement ?

in the menu choose Human Resources -> Personnel Administrration -> Recruitmen -> Advertisement -> Mantain.

2. how first perform the Prepare Hiring Applicant Action?

in the menu, choose Rekruitment -> Applicant Master Data -> Applicant Actions.

3. how to completes the hiring action for the applicant ?

in the menu choose Human Resources -> Personnel Management -> Administration -> HR Master Data -> Personnel Actions.

Progam Pensiun

  1. Kelanjutan Program Pensiun Dini (“Pendi”)

    Pendi merupakan program yang dirancang untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif. Program ini sejalan dengan pelaksanaan Master Plan Human Capital 2011-2015 yang diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan Telkom sebanyak 2.870 karyawan. Program ini ditawarkan secara sukarela kepada karyawan yang dianggap telah memenuhi persyaratan tertentu, (terkait pendidikan, usia, jabatan dan kinerja). Sejak tahun 2002 hingga 31 Desember 2011 Perusahaan telah mengalokasikan dana sebesar Rp7 triliun sebagai kompensasi bagi sebanyak 13.414 karyawan yang mengikuti program ini.
  2. Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”)
    Masa pensiun untuk seluruh karyawan Telkom adalah 56 tahun. Telkom memiliki dua program pensiun;
    1. Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002; dan
    2. Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi semua karyawan tetap lainnya.
    Perhitungan pensiun bagi peserta PPMP didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Dana Pensiun Telkom bertugas mengelola program ini dan sumber utama Dana Pensiun ini berasal dari iuran karyawan dan Perusahaan. Partisipasi karyawan dalam program ini sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%) sedangkan Perusahaan memberikan kontribusi sisanya. Minimum manfaat pensiun bulanan untuk karyawan yang pensiun sekitar Rp425.000 setiap bulannya. Kontribusi Perusahaan kepada Dana Pensiun dalam program ini masing-masing mencapai Rp889 miliar, Rp485 miliar dan Rp187 miliar untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009, 2010 dan 2011.

Selasa, 26 November 2013

Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen

Merujuk pada Keputusan Presiden No.83 tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.87 tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi, beberapa karyawan Telkom mendirikan “Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”. Hingga 31 Desember 2011, SEKAR beranggotakan 18.691 karyawan atau 94,5% dari jumlah karyawan Telkom.
Sesuai dengan UU No.13 tahun 2003, SEKAR berhak mewakili karyawan dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”). PKB yang berlaku saat ini efektif sampai dengan tahun 2012. Kami mengantisipasi pelaksanaan negosiasi untuk PKB V yang akan dilakukan bulan Juni 2012.
Telkomsel dan Infomedia juga memiliki serikat pekerja. Serikat karyawan di Telkomsel, “SEPAKAT” atau Serikat Pekerja Karyawan Telkomsel”beranggotakan 3.730 karyawan atau 84% dari jumlah karyawan Telkomsel.

Senin, 25 November 2013

Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (“K3”)

Telkom berkomitmen untuk mewujudkan keselamatan, kesehatan dan keamanan dalam lingkungan operasional serta pengamanan terhadap sumber daya, proses, dan alat produksi dan lingkungan kerja yang diwujudkan melalui penerapan program Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (K3).
Sejak 2009, pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun.
Pada tahun 2009, survei K3 diselenggarakan bersamaan dengan survei pendapat karyawan Telkom. Survei K3 ini merupakan survei pertama yang dilakukan untuk mengetahui apakah lingkungan kerja karyawan sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Hasil survei K3 tersebut menunjukkan Telkom memperoleh skor 77,7% yang dikategorikan sebagai “Cukup Baik”. Keberhasilan Kami dalam pelaksanaan K3 telah diakui secara luas dengan prestasi terkini mendapatkan enam penghargaan pada tahun 2011.

Minggu, 24 November 2013

Program Pelayanan Kesehatan

  1. Pengelolaan Kesehatan Karyawan

    Dalam rangka peningkatan kesejahteraan karyawan yang diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas Perusahaan, Telkom menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan (“Yakes”) Telkom. Hingga 31 Desember 2011, total karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang menjadi peserta layanan kesehatan Yakes Telkom mencapai 130.660 orang. Angka ini menurun dibanding tahun sebelumnya, salah satunya karena karyawan yang bersangkutan meninggal atau umur progresifnya diluar batas usia yang telah ditetapkan.
  2. Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja
    Perhatian Telkom terhadap kesejahteraan karyawan juga berlanjut hingga karyawan memasuki masa pensiun, yaitu di antaranya dengan menyediakan jaminan kesehatan untuk seluruh karyawan yang telah pensiun, termasuk istri atau suami dan anak. Telkom dalam hal ini menyediakan dua jenis pendanaan untuk jaminan kesehatan pensiun, yakni:
    1. bagi karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, mereka berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes. Kontribusi Telkom terhadap pelaksanaan program ini sebesar Rp1.101 miliar, Rp991 miliar dan Rp361 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2010 dan 2011.
    2. bagi semua karyawan tetap lainnya, berhak memperoleh layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Telkom memberikan kontribusi masing-masing sebesar Rp23 miliar, Rp20 miliar dan Rp19 miliar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2010 dan 2011 untuk menjalankan program ini.
Anak Perusahaan Telkom memberikan tunjangan kesehatan melalui program jaminan kesehatan yang disponsori oleh pemerintah yang dikenal sebagai Jamsostek.

Sabtu, 23 November 2013

Pengembangan Kompetensi SDM

Telkom telah menetapkan strategi pengembangan kompetensi Human Capital yang dituangkan dalam Master Plan Human Capital 2011 – 2015, yang senantiasa diperbaharui setiap tahunnya guna menyesuaikan dengan dinamika bisnis Perusahaan. Pelaksanaannya juga diselaraskan dengan strategi bisnis yang berdasarkan kepada Corporate Strategic Scenario (“CSS”), Master Plan for Human Capital (“MPHC”), Training Needs Analysis (“TNA”), transformasi organisasi serta situasi keuangan Perusahaan.
Selain itu, Telkom juga menerapkan pendekatan Competency Based Human Resources Management (”CBHRM”) dalam rangka penilaian terhadap kompetensi SDM yang ada. Model CBHRM terdiri atas Core Competency (values), Generic Competency (Personal Quality), dan Specific Competency (Skill & Knowledge). Ketiga model ini dikembangkan dan disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan pegawai secara adil dan transparan. 

Telkom memiliki direktori kompetensi yang memuat daftar kompetensi yang diperlukan perusahaan yang senantiasa diperbaharui agar mampu menyesuaikan dengan dinamika lingkungan bisnis Perusahaan. Dengan penerapan nilai Perusahaan (core values), yaitu Commitment to Long Term, Customer First, Caring Meritocracy, Co-Creation of Win-Win Partnership, dan Collaborative Innovation atau disebut Telkom 5C. Perusahaan pun menyesuaikan sejumlah kompetensi yang terdapat dalam direktori kompetensi keterampilan dan pengetahuan agar sesuai dengan perubahan portfolio bisnis perusahaan menjadi TIME.
Pengembangan kompentensi karyawan Telkom dititikberatkan pada hal-hal berikut ini:
  1. Pengembangan budaya, yang memfokuskan pada internalisasi dan penguatan nilai perusahaan, sebagai basis pembentukan budaya.
  2. Pengembangan kemampuan peran, yang terfokus pada pengembangan kualitas pribadi yang dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih/didefinisikan.
  3. Pengembangan kemampuan sesuai tuntutan pekerjaan.

Jumat, 22 November 2013

Telkom Kembangkan Q-Jurnal



PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk memanfaatkan komunitas untuk melakukan inovasi. "Hal itu dilakukan melalui pengembangan sistem Q-Jurnal," kata Direktur Human Capital & General Affair (HCGA) Telkom Indonesia, Priyanto Rudito,  di Gedung Research Development Center (RDC) Telkom, Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Rabu (12/6).

Priyanto menjelaskan, sistem tersebut mengelola jurnal akademis yang basisnya memanfaatkan ekosistem. Kehadiran sistem itu diharapkan dapat memiliki peran penting untuk menunjang para akademisi di tanah air.

Dijelaskan, pendekatan ekosistem sangat perlu bagi kalangan akademisi. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan daya saing para akademisi di negara ini. Menurutnya, sistem Q-Journal dapat berfungsi untuk mengelola sirkulasi ilmiah akademisi Indonesia. Jangkauannya berskala internasional.

Dia berpendapat, sistem ini merupakan salah satu bukti kontribusi lembaga BUMN tersebut dalam mengembangkan telekomunikasi, informasi, media, edukasi, dan pelayanan. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan selalu memprakarsai dan mendukung upaya-upaya inovatif di Indonesia termasuk dunia akademisi dan pendidikan. 

Kamis, 21 November 2013

Kembangkan Sistem Baru, Telkom Bidik Komunitas



Direktur Human Capital & General Affair (HCGA) Telkom Indonesia, Priyanto Ruditomengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya inovasi. Satu di antaranya mengembangkan sebuah system baru, Q-Jurnal.

Priyanto mengemukakan, sistem ini memiliki dan memberi fasilitas penyimpanan jurnal-jurnal kampus. Selain itu juga menyimpanconference proceeding. Priyanto menjelaskan, karya tulis yang tersimpan dalam sistem itu memperoleh
 coverage secara internasional. Jadi kondisi tersebut dapat terakses secara langsung. "Soalnya, langsung ter-index data base paper (karya tulis) internasional ternama," tukasnya di Gedung Research Development Center (RDC) Telkom, Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Rabu (12/6).

Dalam mengembangkan sistem tersebut, Telkom tidak hanya membidik komunitas akademisi, tetapi juga menyasar kalangan industri dan pemerintah.

Rabu, 20 November 2013

Telkom Fokus Pengembangan SDM


Dalam pengembangan bisnis, kehadiran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi sebuah kebutuhan. Dasar itu yang membuat PT Telkom Indonesia Tbk melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM-nya.

Satu strateginya, melakukan sertifikasi, baik bagi para pekerja PT Telkom Group maupun ekosistem lembaga BUMN itu, seperti, para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tujuannya, menyiapkan para pekerja profesi yang andal dan berdaya saing tinggi guna menyikapi bergulirnya ASEAN

Selasa, 19 November 2013

TELKOM MEMEBERDAYAKAN DAN MENGELOLA SDM



Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami melakukan perubahan mendasar dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (“SDM”) dengan cara mengubah konsep human resources menjadi human capital. TELKOM melihat bakat karyawan (keterampilan individu, pengetahuan, sikap, kecerdasan, keahlian, pengalaman, kelayakan, kemampuan, kesesuaian, wewenang, pelatihan, pendidikan, kreativitas dan nilai tambah lainnya) sebagai aset perusahaan untuk mendorong pembentukan sebuah organisasi pembelajaran.

Kinerja TELKOM selama ini sangat tergantung dari kualitas dan profesionalisme karyawannya. Agar dapat terus menciptakan nilai, kami melakukan proses penggeseran paradigma pengelolaan SDM untuk menyelaraskan kembali karyawannya agar dapat berpartisipasi dalam bisnis new wave yang terus tumbuh. Dengan mengacu kepada Rencana Induk Human Capital, upaya transformasi SDM difokuskan untuk mengarahkan transformasi bisnis menuju bisnis new wave melalui perencanaan SDM, termasuk pengembangan kompetensi dan pengelolaan keahlian.

Pada tahun 2009, kami memusatkan perhatian untuk mengawal transformasi bisnis yang mengarah kepada bisnis new wave sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Human Capital. Di dalam Rencana Induk tersebut terdapat arahan bagi perencanaan SDM yaitu penekanan pada rekrutasi dan peningkatan kompentensi yang selaras dengan bisnis new wave serta penerapan program pensiun dini untuk mengurangi kompetensi yang tidak relevan dengan bisnis new wave. Di samping itu, TELKOM melakukan transformasi organisasi untuk mendukung bisnis new wave antara lain dengan membentuk Divisi TELKOM Flexi (“DTF”) yang independen. Dalam pengelolaan SDM, TELKOM telah membangun pengelolaan keahlian, direktori kompetensi dan kebijakan pengembangan kompetensi yang mengarah kepada tercapainya tujuan perusahaan dalam bisnis new wave.

Tujuan perubahan konsep dari human resources ke human capital adalah untuk memberikan kesempatan berkarir yang lebih luas bagi karyawan yang berkinerja baik, sehingga kualitas dan profesionalisme karyawan dapat dikembangkan. Dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, TELKOM telah mengubah cara berpikir dalam pengelolaan SDM dengan menjadikan departemen SDM sebagai Penjaga Nilai (“Guard of Value”) yang mempunyai lima peran utama (ahli administratif, karyawan yang unggul, agen perubahan, partner bisnisstrategis dan kepemimpin SDM). Dengan melakukan hal tersebut, maka kami berharap agar semangat dan loyalitas karyawan dapat meningkat sehingga mereka dapat memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan.