Sabtu, 30 November 2013

rekrutrmen PT.Telkom

Dimulai dari Jobfair bulan Oktober 2012 yang diadakan di kampus, Saya mencoba peruntungan untuk mengikuti seleksi calon karyawan PT Telkom Indonesia. Pada saat memasukkan lamaran di jobfair tersebut, terdapat beberapa alternatif pilihan untuk saya, apakah akan mendaftar di PT Telkom, Telkomsel, Telkom Sigma, atau Infomedia. Kebetulan beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah mencoba mengikuti seleksi di Telkomsel, tapi tidak saya lanjutkan berhubung saya sedang bekerja di Operator Telekomunikasi biru, hehe. Maka dari itu, saya langsung memutuskan untuk mencoba PT Telkom nya saja. Adapun persyaratan untuk rekrutmen ini sebagai berikut :

  • Sarjana S1 jurusan Teknik Informatika/Elektro/Industri, Bisnis&Manajemen
  • IPK minimal 3,00
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah operasi PT Telkom Indonesia

Jumat, 29 November 2013

Remunerasi yang Kompetitif

Telkom memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai peraturan yang berlaku dan harga pasar, yang terdiri dari gaji pokok dan gaji terkait dengan tunjangan, bonus dan berbagai fasilitas, termasuk program pensiun dan program pelayanan kesehatan pasca kerja, tunjangan kesehatan karyawan dan beberapa anggota keluarga inti, bantuan perumahan dan fasilitas lainnya, juga yang terkait dengan kinerja unit. Paket remunerasi ini senantiasa dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan sesuai dengan harga pasar.
Untuk pemberian bonus, Perusahaan umumnya telah membuat anggaran namun baru akan mendistribusikannya pada tahun berikutnya setelah bonus tersebut diakui (accrued). Dalam kurun lima tahun terakhir, Perusahaan telah membayarkan bonus tahunan berkisar antara Rp236 miliar sampai Rp518,0 miliar. Terkait pemberian bonus 2011, Perusahaan akan berpegang pada penyelesaian audit atas Laporan Keuangan 2011 serta persetujuan dari RUPS 2011.
Anak Perusahaan Telkom juga memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawannya

Kamis, 28 November 2013

Aktivitas Ekstrakurikuler

Telkom memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk berperan aktif dalam berbagai aktivitas ekstrakurikuler, terutama yang dapat mendukung produktivitas karyawan. Aktivitas ekstrakurikuler karyawan yang difasilitasi Telkom selama ini meliputi bidang keagamaan, budaya dan olahraga. Kegiatan ini juga terbuka bagi keluarga karyawan, seperti dalam kompetisi pembacaan Al-Quran, paduan suara gereja dan Ustawa Dharma Gita (Hindu) dan kegiatan olah raga.

Rabu, 27 November 2013

Recruitmen

1. how to create an advertisement ?

in the menu choose Human Resources -> Personnel Administrration -> Recruitmen -> Advertisement -> Mantain.

2. how first perform the Prepare Hiring Applicant Action?

in the menu, choose Rekruitment -> Applicant Master Data -> Applicant Actions.

3. how to completes the hiring action for the applicant ?

in the menu choose Human Resources -> Personnel Management -> Administration -> HR Master Data -> Personnel Actions.

Progam Pensiun

  1. Kelanjutan Program Pensiun Dini (“Pendi”)

    Pendi merupakan program yang dirancang untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif. Program ini sejalan dengan pelaksanaan Master Plan Human Capital 2011-2015 yang diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan Telkom sebanyak 2.870 karyawan. Program ini ditawarkan secara sukarela kepada karyawan yang dianggap telah memenuhi persyaratan tertentu, (terkait pendidikan, usia, jabatan dan kinerja). Sejak tahun 2002 hingga 31 Desember 2011 Perusahaan telah mengalokasikan dana sebesar Rp7 triliun sebagai kompensasi bagi sebanyak 13.414 karyawan yang mengikuti program ini.
  2. Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”)
    Masa pensiun untuk seluruh karyawan Telkom adalah 56 tahun. Telkom memiliki dua program pensiun;
    1. Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002; dan
    2. Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi semua karyawan tetap lainnya.
    Perhitungan pensiun bagi peserta PPMP didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Dana Pensiun Telkom bertugas mengelola program ini dan sumber utama Dana Pensiun ini berasal dari iuran karyawan dan Perusahaan. Partisipasi karyawan dalam program ini sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%) sedangkan Perusahaan memberikan kontribusi sisanya. Minimum manfaat pensiun bulanan untuk karyawan yang pensiun sekitar Rp425.000 setiap bulannya. Kontribusi Perusahaan kepada Dana Pensiun dalam program ini masing-masing mencapai Rp889 miliar, Rp485 miliar dan Rp187 miliar untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009, 2010 dan 2011.

Selasa, 26 November 2013

Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen

Merujuk pada Keputusan Presiden No.83 tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.87 tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi, beberapa karyawan Telkom mendirikan “Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”. Hingga 31 Desember 2011, SEKAR beranggotakan 18.691 karyawan atau 94,5% dari jumlah karyawan Telkom.
Sesuai dengan UU No.13 tahun 2003, SEKAR berhak mewakili karyawan dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”). PKB yang berlaku saat ini efektif sampai dengan tahun 2012. Kami mengantisipasi pelaksanaan negosiasi untuk PKB V yang akan dilakukan bulan Juni 2012.
Telkomsel dan Infomedia juga memiliki serikat pekerja. Serikat karyawan di Telkomsel, “SEPAKAT” atau Serikat Pekerja Karyawan Telkomsel”beranggotakan 3.730 karyawan atau 84% dari jumlah karyawan Telkomsel.

Senin, 25 November 2013

Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (“K3”)

Telkom berkomitmen untuk mewujudkan keselamatan, kesehatan dan keamanan dalam lingkungan operasional serta pengamanan terhadap sumber daya, proses, dan alat produksi dan lingkungan kerja yang diwujudkan melalui penerapan program Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (K3).
Sejak 2009, pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun.
Pada tahun 2009, survei K3 diselenggarakan bersamaan dengan survei pendapat karyawan Telkom. Survei K3 ini merupakan survei pertama yang dilakukan untuk mengetahui apakah lingkungan kerja karyawan sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Hasil survei K3 tersebut menunjukkan Telkom memperoleh skor 77,7% yang dikategorikan sebagai “Cukup Baik”. Keberhasilan Kami dalam pelaksanaan K3 telah diakui secara luas dengan prestasi terkini mendapatkan enam penghargaan pada tahun 2011.

Minggu, 24 November 2013

Program Pelayanan Kesehatan

  1. Pengelolaan Kesehatan Karyawan

    Dalam rangka peningkatan kesejahteraan karyawan yang diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas Perusahaan, Telkom menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan (“Yakes”) Telkom. Hingga 31 Desember 2011, total karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang menjadi peserta layanan kesehatan Yakes Telkom mencapai 130.660 orang. Angka ini menurun dibanding tahun sebelumnya, salah satunya karena karyawan yang bersangkutan meninggal atau umur progresifnya diluar batas usia yang telah ditetapkan.
  2. Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja
    Perhatian Telkom terhadap kesejahteraan karyawan juga berlanjut hingga karyawan memasuki masa pensiun, yaitu di antaranya dengan menyediakan jaminan kesehatan untuk seluruh karyawan yang telah pensiun, termasuk istri atau suami dan anak. Telkom dalam hal ini menyediakan dua jenis pendanaan untuk jaminan kesehatan pensiun, yakni:
    1. bagi karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, mereka berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes. Kontribusi Telkom terhadap pelaksanaan program ini sebesar Rp1.101 miliar, Rp991 miliar dan Rp361 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2010 dan 2011.
    2. bagi semua karyawan tetap lainnya, berhak memperoleh layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Telkom memberikan kontribusi masing-masing sebesar Rp23 miliar, Rp20 miliar dan Rp19 miliar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2010 dan 2011 untuk menjalankan program ini.
Anak Perusahaan Telkom memberikan tunjangan kesehatan melalui program jaminan kesehatan yang disponsori oleh pemerintah yang dikenal sebagai Jamsostek.

Sabtu, 23 November 2013

Pengembangan Kompetensi SDM

Telkom telah menetapkan strategi pengembangan kompetensi Human Capital yang dituangkan dalam Master Plan Human Capital 2011 – 2015, yang senantiasa diperbaharui setiap tahunnya guna menyesuaikan dengan dinamika bisnis Perusahaan. Pelaksanaannya juga diselaraskan dengan strategi bisnis yang berdasarkan kepada Corporate Strategic Scenario (“CSS”), Master Plan for Human Capital (“MPHC”), Training Needs Analysis (“TNA”), transformasi organisasi serta situasi keuangan Perusahaan.
Selain itu, Telkom juga menerapkan pendekatan Competency Based Human Resources Management (”CBHRM”) dalam rangka penilaian terhadap kompetensi SDM yang ada. Model CBHRM terdiri atas Core Competency (values), Generic Competency (Personal Quality), dan Specific Competency (Skill & Knowledge). Ketiga model ini dikembangkan dan disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan pegawai secara adil dan transparan. 

Telkom memiliki direktori kompetensi yang memuat daftar kompetensi yang diperlukan perusahaan yang senantiasa diperbaharui agar mampu menyesuaikan dengan dinamika lingkungan bisnis Perusahaan. Dengan penerapan nilai Perusahaan (core values), yaitu Commitment to Long Term, Customer First, Caring Meritocracy, Co-Creation of Win-Win Partnership, dan Collaborative Innovation atau disebut Telkom 5C. Perusahaan pun menyesuaikan sejumlah kompetensi yang terdapat dalam direktori kompetensi keterampilan dan pengetahuan agar sesuai dengan perubahan portfolio bisnis perusahaan menjadi TIME.
Pengembangan kompentensi karyawan Telkom dititikberatkan pada hal-hal berikut ini:
  1. Pengembangan budaya, yang memfokuskan pada internalisasi dan penguatan nilai perusahaan, sebagai basis pembentukan budaya.
  2. Pengembangan kemampuan peran, yang terfokus pada pengembangan kualitas pribadi yang dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih/didefinisikan.
  3. Pengembangan kemampuan sesuai tuntutan pekerjaan.

Jumat, 22 November 2013

Telkom Kembangkan Q-Jurnal



PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk memanfaatkan komunitas untuk melakukan inovasi. "Hal itu dilakukan melalui pengembangan sistem Q-Jurnal," kata Direktur Human Capital & General Affair (HCGA) Telkom Indonesia, Priyanto Rudito,  di Gedung Research Development Center (RDC) Telkom, Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Rabu (12/6).

Priyanto menjelaskan, sistem tersebut mengelola jurnal akademis yang basisnya memanfaatkan ekosistem. Kehadiran sistem itu diharapkan dapat memiliki peran penting untuk menunjang para akademisi di tanah air.

Dijelaskan, pendekatan ekosistem sangat perlu bagi kalangan akademisi. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan daya saing para akademisi di negara ini. Menurutnya, sistem Q-Journal dapat berfungsi untuk mengelola sirkulasi ilmiah akademisi Indonesia. Jangkauannya berskala internasional.

Dia berpendapat, sistem ini merupakan salah satu bukti kontribusi lembaga BUMN tersebut dalam mengembangkan telekomunikasi, informasi, media, edukasi, dan pelayanan. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan selalu memprakarsai dan mendukung upaya-upaya inovatif di Indonesia termasuk dunia akademisi dan pendidikan. 

Kamis, 21 November 2013

Kembangkan Sistem Baru, Telkom Bidik Komunitas



Direktur Human Capital & General Affair (HCGA) Telkom Indonesia, Priyanto Ruditomengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya inovasi. Satu di antaranya mengembangkan sebuah system baru, Q-Jurnal.

Priyanto mengemukakan, sistem ini memiliki dan memberi fasilitas penyimpanan jurnal-jurnal kampus. Selain itu juga menyimpanconference proceeding. Priyanto menjelaskan, karya tulis yang tersimpan dalam sistem itu memperoleh
 coverage secara internasional. Jadi kondisi tersebut dapat terakses secara langsung. "Soalnya, langsung ter-index data base paper (karya tulis) internasional ternama," tukasnya di Gedung Research Development Center (RDC) Telkom, Jalan Gegerkalong, Kota Bandung, Rabu (12/6).

Dalam mengembangkan sistem tersebut, Telkom tidak hanya membidik komunitas akademisi, tetapi juga menyasar kalangan industri dan pemerintah.

Rabu, 20 November 2013

Telkom Fokus Pengembangan SDM


Dalam pengembangan bisnis, kehadiran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi sebuah kebutuhan. Dasar itu yang membuat PT Telkom Indonesia Tbk melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM-nya.

Satu strateginya, melakukan sertifikasi, baik bagi para pekerja PT Telkom Group maupun ekosistem lembaga BUMN itu, seperti, para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tujuannya, menyiapkan para pekerja profesi yang andal dan berdaya saing tinggi guna menyikapi bergulirnya ASEAN

Selasa, 19 November 2013

TELKOM MEMEBERDAYAKAN DAN MENGELOLA SDM



Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami melakukan perubahan mendasar dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (“SDM”) dengan cara mengubah konsep human resources menjadi human capital. TELKOM melihat bakat karyawan (keterampilan individu, pengetahuan, sikap, kecerdasan, keahlian, pengalaman, kelayakan, kemampuan, kesesuaian, wewenang, pelatihan, pendidikan, kreativitas dan nilai tambah lainnya) sebagai aset perusahaan untuk mendorong pembentukan sebuah organisasi pembelajaran.

Kinerja TELKOM selama ini sangat tergantung dari kualitas dan profesionalisme karyawannya. Agar dapat terus menciptakan nilai, kami melakukan proses penggeseran paradigma pengelolaan SDM untuk menyelaraskan kembali karyawannya agar dapat berpartisipasi dalam bisnis new wave yang terus tumbuh. Dengan mengacu kepada Rencana Induk Human Capital, upaya transformasi SDM difokuskan untuk mengarahkan transformasi bisnis menuju bisnis new wave melalui perencanaan SDM, termasuk pengembangan kompetensi dan pengelolaan keahlian.

Pada tahun 2009, kami memusatkan perhatian untuk mengawal transformasi bisnis yang mengarah kepada bisnis new wave sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Human Capital. Di dalam Rencana Induk tersebut terdapat arahan bagi perencanaan SDM yaitu penekanan pada rekrutasi dan peningkatan kompentensi yang selaras dengan bisnis new wave serta penerapan program pensiun dini untuk mengurangi kompetensi yang tidak relevan dengan bisnis new wave. Di samping itu, TELKOM melakukan transformasi organisasi untuk mendukung bisnis new wave antara lain dengan membentuk Divisi TELKOM Flexi (“DTF”) yang independen. Dalam pengelolaan SDM, TELKOM telah membangun pengelolaan keahlian, direktori kompetensi dan kebijakan pengembangan kompetensi yang mengarah kepada tercapainya tujuan perusahaan dalam bisnis new wave.

Tujuan perubahan konsep dari human resources ke human capital adalah untuk memberikan kesempatan berkarir yang lebih luas bagi karyawan yang berkinerja baik, sehingga kualitas dan profesionalisme karyawan dapat dikembangkan. Dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, TELKOM telah mengubah cara berpikir dalam pengelolaan SDM dengan menjadikan departemen SDM sebagai Penjaga Nilai (“Guard of Value”) yang mempunyai lima peran utama (ahli administratif, karyawan yang unggul, agen perubahan, partner bisnisstrategis dan kepemimpin SDM). Dengan melakukan hal tersebut, maka kami berharap agar semangat dan loyalitas karyawan dapat meningkat sehingga mereka dapat memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan.


Senin, 18 November 2013

Pengembangan Kepemimpinan PT.Telkom



Untuk meningkatkan kerjasama unit bisnis Telkom Group dan untuk efisiensi biaya, dilakukan sinergi Telkom Group yang meliputi kerjasama program, kerjasama partisipan, maupun kerjasama di bidang fasilitas.
Kemudian guna menciptakan pemimpin masa depan, disediakan program pengembangan kepemimpinan antara lain:
·         Kepemimpinan Tingkat Dasar (Supervisory Leadership Fundamental, Supervisory Leadership Functional);
·         Kepemimpinan Tingkat Menengah (Suspim 135 B, Public Leadership untuk Manajemen Madya); dan
·         Kepemimpinan Tingkat Senior (Suspim 135 A, Functional Leadership, Commander Training, Public Leadershipuntuk Manajemen Senior).

Sebanyak 11.874 karyawan telah mengikuti kompetensi perubahan dan kompetensi pengembangan selama tahun 2011. Dalam program pelatihan kompetensi perubahan, sebanyak 3.864 karyawan mengikuti program Telekomunikasi, 6.362 karyawan mengikuti program Informasi, 3.266 karyawan mengikuti program Media serta program Edutainment, baik di dalam maupun luar negeri.
Kemudian program pengembangan kompetensi yang terdiri dari Pengembangan bakat dan kepemimpinan diikuti sebanyak 3.172 karyawan, Telkom New Culture diikuti 1.714 karyawan, Synergy Telkom Group diikuti 450 karyawan, program Edukasi diikuti 3 karyawan, program sertifikasi diikuti 161 karyawan dan Core Function diikuti 11.874 karyawan. Penetapan keikutsertaan karyawan dalam keseluruhan program pengembangan kompetensi atau pelatihan